Sekilas tentang kaos oblong
Sebelum menginjak pada sejarah kaos oblong, akan lebih baik untuk tahu terlebih dahulu tentang seluk beluk kaos oblong. Dikatakan bahwa kaos oblong atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah T-shirt ini adalah jenis kaos yang dibuat tanpa adanya tambahan kerah, saku dan juga kancing baju, sehingga untuk pemakaiannyapun juga sangatlah mudah.
Jika diperhatikan dengan baik, terlepas dari sejarah kaos oblong, untuk desain kaos oblong sendiri memiliki lengan pendek dengan bagian kerah yang berbentuk bulat. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman, kaos oblong dibuat dengan leher v-neck dan juga lengan yang lebih panjang. Ragam desain yang demikian ini memberikan kemudahan bagi anak muda untuk memilih sesuai dengan keinginan.
Berkaitan dengan sejarah kaos oblong
Masih berkaitan dengan sejarah kaos oblong, dikatakan bahwa pada saat itu, kaos oblong hanya digunakan oleh para tentara saja dan tidak banyak masyarakat yang mengetahui desain kaos tersebut. Bahkan, pada saat itu desain kaos juga masih monoton tanpa ada variasi lingkar lengan dengan warna yang hanya ada satu pilihan yaitu putih.
Hingga kini, penamaan T-shirt itu sendiri belum ditemukan asal-usulnya. Salah satu alasan yang paling masuk akal atas penamaan T-shirt itu sendiri yang sangat erat dengan sejarah kaos oblong adalah bentuk kerahnya yang sangat identik dengan huruf T. Namun, banyak pula yang menaggap jika T-shirt ini merupakan kependekan dari Training Shirt.
Awal mula kaos oblong mencapai popularitas
Sekilas tentang sejarah kaos oblong, dikatakan bahwa di tahun 1947, seorang actor kenamaan yang bernama Marlon Brando yang memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam sebuah teater “A Street Named Desire” yang ditulis oleh Tenesse William mengenakan sebuah kaos oblong yang berwarna abu-abu. Dari ini, popularitas kaos oblong mulai merambah ke berbagai penjuru dunia.
Selanjutnya, setelah pengenalan kaos oblong di sebuah teater, selang 8 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955 giliran James Dean yang mengenakan pakaian ini. Hal ini membuat banyak penonton menjadi kagum atas penampilannya yang terkesan sangat memukau dengan pakaian tersebut. Dari sinilah kemudian sejarah kaos oblong mulai berkembang kembali. Sayangnya, ada beberapa penonton yang menganggap jika pakaian tersebut tidak cocok dikenakan di luar.
Munculnya polemik atas pemakaian kaos oblong tersebut menuai banyak kontroversi yang menjadikan popularitas kaos oblong semakin meningkat. Bahkan, berawal dari sejarah kaos oblong ini, banyak perusahaan yang kemudian memutuskan untuk memproduksi berbagai jenis kaos oblong secara besar-besaran karena prospeknya yang sangat cerah. Pada masa itu, model yang memperagakan kaos oblong adalah Marlon Brando.
Hebatnya lagi, di tahun 1961 sejarah kaos oblong mencatat bahwa adanya polemik tersebut menjadikan banyak pihak yang menuntut untuk mencatat dalam sebuah organisasi “Underwear Institute” yang mengakui bahwa kaos oblong adalah pakaian yang sopan untuk dikenakan di luar. Hal ini dikarenakan oleh kaos oblong yang telah menjadi mode dan sebuah karya busana.
Adanya perkembangan sejarah kaos oblong yang sangat pesat, di tahun 1970, perkembangan kaos oblong di Indonesia mulai dirasakan oleh masyarakat. Sayangnya, pada saat itu penggunaan kaos oblong yang sebatas dilakukan oleh pria saja dan diproduksi dengan bahan katun yang sangat ketat serta berwarna putih. Seiring dengan perkembangan zaman, kaos oblong di Indonesia mengalami berbagai perubahan yang hingga kini telah diterima oleh masyarakat luas.